Nitisemito dan Perjuangan Kretek

Esai: Edy Supratno LAHIR dan tumbuh di Kudus kulon, kretek kemudian berkembang ke Kudus wetan dan berkembang lagi ke daerah lain, seperti ke Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Sumatera. Pada awal abad ke-20, selama puluhan tahun industri kretek berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Malaise yang terjadi sejak 1929 membuat perekonomian di Hindia Belanda juga terdampak….

Jagat Batin Langit

Esai Pertunjukan “Liang Langit”: Peter Devantara, SJ LANGIT itu individu yang kompleks dengan pelbagai konflik. Ia merasa tak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Ia merasa selalu gagal dan dihakimi oleh orang lain. Ia merasa kecewa terhadap ayahnya yang dianggap terlalu dominan dan tak membiarkannya untuk menentukan dirinya. Ia merasa bersalah karena ia tak dapat memberi…

Liang (Menuju) Langit

Esai: Asa Jatmiko DITUTUP dengan adegan tahlilan, pihak keluarga dan para warga berkumpul mendoakan tiga hari meninggalnya seorang pekerja pembersih kaca gedung bertingkat. Lelaki pekerja itu bernama Langit. Ia bekerja di kota metropolitan pada sebuah perusahaan yang melayani jasa pembersih kaca gedung-gedung bertingkat di sana. Keluarga merasa sangat kehilangan atas kematiannya, karena selama ini diandalkan…

Berteman Ala Stoikisme

Esai: Septiana Wibowo BERBINCANG Stoikisme, yang mana dalam pemahamanku adalah bagaimana kita hanya berkemampuan mengontrol apa yang diri sendiri dapat lakukan, dan mulai melepaskan bagaimana orang lain bersikap kepada kita. Sebagaimana bukan merupakan tanggung jawab dari pribadi diri. Karena mereka pun yang harus mengontrol diri mereka sendiri. Maka semakin dewasa, kita akan mulai semakin memahami…

Menulis Puisi Harus Ada Keberanian, Sedangkan Membaca Puisi Butuh Kemauan

Esai: Arif Khilwa TIDAK SEMUA PENYAIR piawai menulis puisi sekaligus jago dalam membacakannya layaknya WS Rendra. Kalau sekarang kita pasti mengenal Kyai Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ataupun Sosiawan Leak. Selain merupakan ruang lingkup yang berbeda, menulis dan membaca puisi adalah dua proses kreatif yang tidak sama. Orang yang piawai dalam menulis puisi belum tentu…

Kapling

Cerpen: Yohanes Budi DI BALIK dinding ruang tamu, Mama terlihat bicara serius dengan seseorang di balik telepon. Aku, yang duduk di ruang tengah, terpaksa menguping. “Kurangi dikit-lah?” Mama menjawab, sambil terbatuk-batuk ringan, “Dua tujuh saya lepas dech!” “Ya. Jangan segitu lah Ci. Kita kan sudah saling kenal. Masak segitunya. Itu pun tidak mereka pakai sekarang-sekarang…

Tuah Tampah

Puisi: Asa Jatmiko Tuah Tampah • \tyas cahaya di akarakar bambu pekarangan batangbatangnya yang menari, memercikan biru memilin hingga langit di antara bintangbintang alit ia, terbang mendekat, melesat meninggalkan gelap berputarputar di atas bumi yang kamu diami tua gurat tangan, menganyam tampahmu. keruh mata, memandang lemah. menutup wajah. seberkas cahaya itu sosok laksana cahaya. semenjak…

Cerpen Mitos Berbingkai

Esai: Asa Jatmiko ORANG baik, biasanya orang yang peduli dengan orang lain. Kepada saudaranya yang kelaparan, ia memberi sedekah. Kepada sahabatnya yang datang dengan berjibun persoalan, ia memberi tawaran-tawaran solutif yang melegakan. Orang baik belum tentu kaya raya, punya segala harta benda. Untuk menjadi orang baik juga tidak perlu harus menjadi Ketua RT, Presiden atau…

Belajar Puisi dari Puji Pistol

Esai: Arif Khilwa TERGELITIK oleh satu puisi Puji Pistols dalam buku antologi Puisi Menolak Korupsi #1 yang berjudul Reportase Puisi. Dimana merupakan salah satu klinik Iklan Layanan Korupsi yang benar-benar membuatku gelisah. Puisi dengan judul yang panjang, isinya yang singkat namun mengandung pesan mendalam bahkan sesuai realita, walau menyisakan banyak tanya. Reportase Puisi, Klinik Iklan…

“Liang Langit” – Sebuah Ruang Kosong atau Penuh Isi

Esai: Jimat Kalimasada SEBUAH PANGGUNG berlatar belakang gedung megah seperti hendak mencakar langit dengan dinding-dindingnya yang terbuat dari kaca. Di depan dinding kaca gedung tersebut, sebuah gondola menggantung dari langit, dan di dalam gondola seorang tukang pembersih kaca sedang menyelesaikan pekerjaannya. Di atas ketinggian seperti itu kanan kiri yang nampak hanyalah dinding kaca yang luas…

Kritisme Lokalitas dalam Puisi

Resensi: Ranang Aji SP BUKU kumpulan sajak bersama ini diterbitkan dengan semangat lokalitas oleh lima penyair yang hidup di sekitar Gunung Muria. Lima penyair tersebut adalah Asa Jatmiko, Asyari Muhammad, Arif Khliwa, Aloeth Pati dan Salim Sabendino. Lokalitas pada akhir-akhir ini menjadi kesadaran bagi sebagian besar sastrawan di Indonesia. Kesadaran ini tak saja dipantik oleh…

Menghadapi Modernisme

Esai: Septiana Wibowo PADA jaman modern ini yang semuanya serba mudah dan praktis. Justru dalam pengamatanku, kita semakin dirancang untuk tidak produktif dalam hal domestik. Terlalu banyak hal yang dipelajari dengan buru-buru dan instant. Sebagaimana dari awal kita dididik agar menjadi piawai secara akademik dan bersaing dengan klasifikasi rangking disekolah sejak kecil. Kita lebih banyak…