“Raung Silago” Teater Lentera, Angkat Isu Ekologi

INIIBUBUDI – Jaring-jaring terbuat dari kain perca tergantung di sisi kanan, kiri, dan tengah panggung. Layar putih berukuran cukup besar yang terbuat dari kantong plastik tergantung tepat di tengah panggung. Kostum dan aksesori yang dikenakan para aktor dibuat dari berbagai jenis sampah. Ada sampah plastik, kertas, juga karet. Nama-nama tokoh pun tidak lazimnya nama manusia,…

Surat Buat Ayunda Kartini

Puisi-Puisi: Arif Khilwa Cahaya dan Bayang Sekolah Dulu,di ufuk yang masih gelapKi Hajar Dewantara, Kartini, dan para cahaya  yang bersetia menganyam mimpi di ujung fajarmenyulut obor di lorong zamanagar anak negeri tak lagi menggigil dalam gelapdan bisa menulis takdirnya sendiridengan tinta ilmu pengetahuan. Mereka dobrak gerbang-gerbang besiyang mengurung akal sehatmenyulap tembok jadi jendelaagar langit tak…

Keresahan “Bukan Kartini” Keresahan Pendidik

JEPARA, Iniibubudi – Buku Kumpulan Esai “Bukan Kartini” yang ditulis Septiana Wibowo, penulis dan guru bimbingan belajar (bimbel) bahasa Inggris kelahiran Pati yang besar di Jepara, telah menjadi pemantik diskusi mengenai problematika dunia pendidikan, terutama pendidikan dasar. Buku ini telah menyulut perbincangan yang seru dan berhasil mengangkat persoalan nyata yang dihadapi oleh para guru di…

“Air Mata Air” – Film sebagai Cermin Kesadaran dan Ruang Refleksi

Esai: Imam Khanafi ANGIN lembut menyusup di sela-sela rumpun bambu yang menjulang tenang. Daun-daun tipisnya sesekali bergesekan, menimbulkan suara lirih seperti bisikan yang menjaga kesunyian senja. Di bawah teduhnya, puluhan orang duduk rapi di atas kursi bambu yang disiapkan panitia. Tidak ada deretan bangku empuk, tidak ada pendingin udara—hanya suasana alami yang terasa hangat sekaligus…

Rumpun Bambu, Film dan Hujan

Esai: Asa Jatmiko REJOSARI Sabtu siang (17/5), orang-orang dari berbagai penjuru daerah mulai berdatangan. Mereka adalah para peserta Festival Film Anak Bangsa (FFAB) yang filmnya masuk nominasi. Ada yang datang dari Klaten, Yogyakarta, Semarang, Jepara, Pati, kemudian ada juga komunitas film dari Tangerang, dan juga kota-kota lain. Belum lagi teman-teman dari Kudus, kelompok teater dan…

Para Pemenang FFAB 2025

FESTIVAL Film Anak Bangsa (FFAB) 2025 yang telah berlangsung, diikuti oleh 157 peserta dari seluruh Indonesia. Dari keseluruhan peserta tersebut, dilakukan kurasi tahap pertama yang menitikberatkan pada kelengkapan administrasi dan kesesuaian tema. Dari sini lolos 36 judul film peserta. Para juri yang terdiri dari: Rendra Bagus Pamungkas, Fanny Chotimah dan Asa Jatmiko kemudian melakukan penilaian…

Teater Tuman Pentaskan “Pramakarya”

Jepara – Teater Tukul Manfaat (Tuman) kembali menggelar pentas produksi yang ke-20, pada Sabtu (17/5) di komplek kampus Unisnu Jepara. Teater Tuman yang merupakan organisasi mahasiswa (Ormawa) yang berfokus pada seni dan budaya terutama dibidang seni teater, dan berada dibawah naungan Fakultas Komunikasi dan Desain (FKD). Pada pentas produksi kali ini, teater Tuman membawakan naskah…

Septiana Wibowo, Terbitkan Buku “Bukan Kartini”

Penulis kelahiran Pati yang tumbuh dan besar di kota pesisir Jepara, Septiana Wibowo, menerbitkan buku kumpulan Esai berjudul “Bukan Kartini”.   Tulisannya dikumpulkan dengan apik dalam buku “Bukan Kartini“ ini mengajak pembaca untuk mencoba membaca lebih dalam permasalahan keseharian sebagai perempuan. Esai-esainya yang ringan ini mampu menjadi muara pemikiran yang relate dengan kehidupan sehari-hari para…

Teater Pelajar di Panggung Festival

Esai: Asa Jatmiko Di sebuah sudut di kompleks Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, beberapa pelajar tengah menyiapkan seting panggung mereka. Nampaknya seperti sebuah bangunan rumah sederhana. Salah satu dari mereka memaku, menali dan seterusnya. Sementara beberapa yang lain membantunya dari sisi-sisi lainnya. Lalu di sebelahnya, para pelajar putri berlenggak-lenggok, mematut-matut, kemudian terucap beberapa kalimat…

Burung Kondor Aktor Piktorial

Esai: Asa Jatmiko PANGGUNG yang semula gelap itu kemudian memunculkan gambaran seekor burung kondor berukuran besar di latar belakang dengan teriakan-teriakannya yang nyaring. Jose Karosta, diperankan oleh Heryana G. Benu, masuk lalu membaca sajak “Burung Kondor” dengan puluhan kertas sajak di tangan kanannya. “Angin gunung turun merembes ke hutan lalu bertiup di atas permukaan kali…

Tabrakan Dua Kecenderungan Sinematik dalam Penyalin Cahaya

Esai: Ranang Aji SP Film “Penyalin Cahaya” (2021) karya Wregas Bhanuteja meraih 12 Piala Citra, menegaskan posisi film ini sebagai pencapaian sinematik yang signifikan. Film ini berjenis thriller dengan struktur misteri yang menempatkan protagonis dalam upaya membongkar sebuah kebenaran tersembunyi. Mirip dengan Chinatown (1974) dan The Fugitive (1993), “Penyalin Cahaya” mengikuti perjalanan Suryani, seorang mahasiswi…