Fenomenolog yang Gagal

Cerpen: Imam Khanafi Fi berjalan di trotoar, menyusuri jalanan kota yang basah oleh sisa hujan. Ia berusaha mengindera segala sesuatu seperti seorang fenomenolog: merasakan hembusan angin, mencermati pantulan lampu di aspal, mendengarkan langkah-langkah asing yang berbaur dengan suara hatinya sendiri. Namun, realitas tak pernah benar-benar murni dalam kesadarannya. Selalu ada bias, selalu ada yang menyela—dan…

Gelisah di Rubanah

Puisi: Christya Dewi Eka 1 MENGAPA SETIAMU PADA JADWAL PENERBANGAN MELEBIHI SETIAMU PADAKU?  Menjauh dari whatsapp berarti menjauh darimu,  kupikir kami—aku dan whatsapp—tercipta untuk menempati lorong kosong di hatimu,  kau harus tahu malam-malam panjang di sini mengerikan,  bayangkanlah bagaimana aku memilin diri seperti kawat lapuk,  memaksa menjadi antena dan siaga sebagai radar,  mencoba mendeteksi dua kuda…