Fenomenolog yang Gagal

Cerpen: Imam Khanafi

Fi berjalan di trotoar, menyusuri jalanan kota yang basah oleh sisa hujan. Ia berusaha mengindera segala sesuatu seperti seorang fenomenolog: merasakan hembusan angin, mencermati pantulan lampu di aspal, mendengarkan langkah-langkah asing yang berbaur dengan suara hatinya sendiri. Namun, realitas tak pernah benar-benar murni dalam kesadarannya. Selalu ada bias, selalu ada yang menyela—dan itu adalah Re.  

Imam Khanafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *