Ikutlah Aku

Naskah Musikal: Asa Jatmiko

TOKOH:
– YESUS
– SIMON PETRUS
– ANDREAS SUADARA SIMON PETRUS
– YAKOBUS BESAR
– YOHANES PENGINJIL
– YOHANES PEMBAPTIS
– MARIA MAGDALENA
– EDEN, ISTRI PETRUS
– PARA WANITA: SUSANA, MARTA, MARIA, YOHANA, MERTUA PETRUS
– PARA MURID: YUDAS TADEUS, SIMON ORANG ZELOT, FILIPUS, BARTOLOMEUS,
– MATIUS, THOMAS, YAKOBUS MUDA, YUDAS ISKARIOT, MATIAS
– MUSA
– ELIA
– ROH JAHAT
– PEMUNGUT CUKAI
– SEORANG IBU
– ORANG-ORANG

01. OPENING – GEMBIRA DENGAN LAGU PEMBUKA:
Persiapkaaan… persiapkaaan..
Jalan untuk Tuhan..
Persiapkanlah di padang gurun
Jalan untuk Tuhan


Luruskanlah di padang belantara
Jalan raya bagi Allah kita.
Setiap lembah harus ditutup
Gunung bukit diratakan
Tanah berbukit harus jadi rata
Yang berlekuk jadikan daratan

Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan
Dan seluruh umat akan melihatnya bersama-sama
Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.

SEMENTARA ITU LAYAR MULAI MEMPERLIHATKAN YOHANES PEMBAPTIS DI SUNGAI YORDAN SEDANG BERBICARA KEPADA ORANG-ORANG YANG MENGIKUTINYA. DIDEKATNYA BERDIRI ANDREAS, YANG KEMUDIAN YOHANES PEMBAPTIS BERKATA KEPADA ORANG-ORANG: “Bertobatlah, beri dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu.”

YOHANES PEMBAPTIS:
Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan.

ORANG 1:
Jadi apa yang harus kami perbuat?

YOHANES PEMBAPTIS:
Siapa yang memiliki dua helai baju, hendaknya ia membaginya dengan yang tidak punya. Dan siapa yang punya makanan, hendaklah ia juga berbuat demikian.

PEMUNGUT CUKAI:
Aku seorang pemungut cukai, apa yang harus aku perbuat?

YOHANES PEMBAPTIS:
Jangan mengambil lebih banyak dari yang sudah ditentukan bagimu.

PRAJURIT:
Guru, bagaimana dengan aku, apa yang harus aku lakukan?

YOHANES PEMBAPTIS:
Jangan korupsi uang rakyat dan jangan memeras. Hiduplah sederhana, cukupkan dirimu dengan gajimu.

YOHANES PEMBAPTIS:
Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak kayak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

TIBA-TIBA YOHANES PEMBAPTIS BERHENTI BERBICARA. MATANYA TERTUJU KEPADA SESEORANG DI ANTARA KERUMUMAN.

YOHANES PEMBAPTIS:
Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

YESUS BERJALAN MENDEKATI YOHANES PEMBAPTIS

YOHANES PEMBAPTIS:
Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu. Dan Engkau yang datang padaku?

YESUS:
Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.

YOHANES PEMBAPTIS MELAKUKAN PEMBAPTISAN. DAN KETIKA YESUS KELUAR DARI AIR, LAYAR MEMPERLIHATKAN BURUNG MERPATI TURUN DARI LANGIT YANG SANGAT CERAH. DAN KETIKA MERPATI ITU SAMPAI DI PUNDAK YESUS, TERDENGARLAH SUARA: “INILAH ANAK-KU YANG KUKASIHI, KEPADA-NYALAH AKU BERKENAN”. LALU TERDENGAR MUSIK YANG TERDENGAR BEGITU AGUNG. LALU PERLAHAN PANGGUNG GELAP.

02. DI TEMPAT LAIN, PERKAMPUNGAN NELAYAN. NAMPAK PETRUS DENGAN BEBERAPA TEMANNYA, NAMPAK JUGA ORANG-ORANG LAIN. MEMBICARAKAN BEBERAPA KEGALAUAN HIDUP PETRUS.

ORANG:
Kamu lihat kejadian tadi? Yohanes membaptis orang, dari kemudian seekor burung merpati turun dari langit. Ini kejadian aneh. Puluhan kali aku mengikuti Yohanes dan melihat dia membaptis banyak orang, tetapi tidak pernah sekalipun ada kejadian seperti itu.

ORANG:
Ya, benar. Aku juga melihatnya. Siapa orang itu?

ORANG:
Ya, siapa sebenarnya dia? Mengapa Yohanes mengatakan “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia!”? Dia mesias?

ORANG:
Mesias yang dijanjikan Allah?
Jangan asal bicara kau!

ORANG:
Kalian itu orang-orang bodoh. Pakai otak kalau melihat sesuatu.

ORANG:
Kita semua sedang memikirkan kejadian itu, tentu pakai otak. Apa maksudmu?

ORANG:
(TERTAWA) Yohanes itu seorang penyair. Kata-katanya bersayap, kita yang mendengarkannya menjadi berpikiran macam-macam. Padahal dia sendiri ndak tahu apa yang ia ucapkan. Dia itu ngawur! Tidak berdasar sama sekali!

ORANG:
Lagipula, berulangkali dia mengatakan “Persiapkan jalan bagi Tuhan!” atau “Bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat!” Tapi, mana buktinya?! Tidak ada satu pun dari kata-katanya yang menjadi kenyataan.

ORANG:
Ya, itu nubuat dari nabi gadungan!! Orang aneh! Iya kan? Bagaimana tidak aneh, cara hidupnya saja aneh: di gunung-gunung, menyendiri, hidup hanya dari makan dari buah belalang dan minumnya madu hutan.

ORANG:
Hei, kalau kamu tidak pernah menjadi muridnya, jangan asal menilai! Yohanes itu orang baik, guru kami semua. Kami banyak belajar dari dia tentang apa saja, tapi terutama tentang keutamaan hidup.

ORANG:
Benar, kalian yang ngawur! Kalau tidak suka, minggir saja! Pergi sana ke imam-imam agama di Bait Allah, atau kepada siapapun yang kalian suka! Tapi jangan hina guru kami!!

ORANG:
(TERTAWA) Dan kalian setia mengikuti dia, hanya karena dia bilang akan datang seorang Mesias, Sang Penyelamat manusia??! Dasar orang-orang bodoh!!

PETRUS (TIBA-TIBA MENYERUAK DAN MELABRAK MEREKA, YANG KEMUDIAN MENGELOMPOK DI SATU SISI PANGGUNG):
Kalian bilang apa? Berani-beraninya kalian menghina apa yang baik bagi kami? Sudah sekian lama aku mengikuti Yohanes, tidak pernah ada satu pun kalimat yang menyinggung kalian. Tidak sekalipun ia berbicara untuk melawan kalian. Dan puluhan tahun kami bertahan, hanya diam, yaaa hanya diam, tetapi kalian selalu mengganggu kehidupan kami. Sekarang aku tidak sanggup lagi menahan, maju kalian dan hadapi aku!!

ORANG (TEMAN PETRUS):
Petrus, sudah, jangan layani mereka.

ORANG (TEMAN PETRUS):
Ya, Petrus! Sia-sia saja! Biarkan mereka bicara sesukanya!

PETRUS:
Tidak bisa! Bagiku, Allah yang kita sembah adalah Allah yang sama dengan Allahnya Bapa Abraham, Allahnya Daud. Allah kita adalah Allah yang benar. Dan Yohanes membawa kita, mengajari kita, kepada Allah yang benar. Enak saja mereka mengolok-olok kita!! Kemari kalian!!

ORANG (TIBA-TIBA YOHANES TELAH ADA BERSAMA MEREKA):
Petrus, sarungkan pedangmu. Kalau kamu benar muridku, sarungkan pedangmu itu. Tidak ada gunanya pedang. Ratakan jalan bagi Tuhan dengan pertobatan.

PETRUS:
TIBA-TIBA MENANGIS KARENA TIDAK RELA AMARAHNYA DIHENTIKAN.
Lihatlah, aku tidak pernah diberi kesempatan untuk membela-Mu. Aku tidak pernah bisa diandalkan untuk menjadi orang yang setia bagi-Mu. Aku bahkan tidak bisa dipercaya, bahwa aku mampu menghancurkan mereka semua. Lihatlah Tuhan, betapa lemahnya aku bukan? Pedang ini hanya hiasan! Hanya aksesoris! Senjata yang tak pernah berguna buat-Mu.

MELIHAT ITU, YOHANES BERGESER PERGI, SAMBIL BERNYANYI.
YOHANES (BERNYANYI):
Siapa yang menggunakan kekerasan, akan mati dalam kekerasan!
Siapa yang menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang!

YOHANES PERGI DIIKUTI BEBERAPA ORANG YANG TADI MENAHAN PETRUS. MAKA TINGGALLAH PETRUS SENDIRIAN DI TEMPAT ITU, BERSAMA SEKOMPOK ORANG DI SISI LAIN. MEREKA MULAI AGAK MENDEKAT.

ORANG:
Jujur, aku suka dengan sikapmu yang tegas. Kamu seperti seorang ksatria, yang sebenarnya sangat bisa diandalkan. Hanya sayangnya, kamu berada di tengah-tengah orang yang bodoh.

ORANG:
Kamu tidak pernah menjadi orang merdeka selama bersama mereka. Cara hidup kalian njlimet, sekaligus tidak jelas apa yang ingin kalian cari. Ketahuilah, semenjak Adam diusir dari Firdaus, semenjak itu pula semua manusia telah merdeka. Mengapa kamu tidak juga menyadarinya?

PETRUS:
Merdeka? Merdeka dari apa? Merdeka untuk apa?

ORANG:
Merdeka, ya merdeka! Bebas! Bisa menentukan hidupmu sendiri! Dan yang paling penting, bebas dari pengaruh dan campur tangan Tuhanmu. Karena dialah yang selalu ingin menyertai kalian, dialah yang tidak menginginkan kalian sendirian.

ORANG:
Kau merdeka! Kau bebas kemana saja, jika kau menuruti kesenanganmu! Kau tidak kesepian! Tidak akan! Tetapi Tuhan yang kesepian, jika tidak bersama kalian. Paham?!

ORANG:
Dan gurumu, Yohanes itu, telah menghasutmu untuk kembali kepada Tuhan. Kenapa, karena Tuhan butuh hiburan. Dan hiburan-Nya adalah kalian! Paham?!

PETRUS:
Kalian tidak mengerti apa-apa. Jangan coba-coba mengajariku hal-hal yang tidak benar! Aku ingin selalu bersama Tuhan, karena aku merasa tenang dan aman bersama-Nya.

ORANG:
Tenang? Benarkah? Tetapi istrimu sendiri selalu mengajakmu ribut?

PETRUS:
Apa hubungannya dengan istriku?

ORANG:
Karena semakin kau dekat dengan Tuhan, kau semakin punya banyak hutang! Semakin kamu berbakti kepada-Nya, hasil tangakapan jalamu semakin berkurang! Dan setiap kamu pulang tidak membawa banyak uang, bagi istrimu itu menyakitkan!

PETRUS:
Itu sama sekali tidak benar! Aku tahu dia! Eden istriku tidak pernah mengeluhkan itu!

ORANG:
Tapi nyatanya kalian selalu bertengkar, bukan?

ORANG:
Kamu orang bebal. Kamu kepala batu! Hanya mementingkan urusanmu, urusan Tuhan, urusan Yohanes, urusan Tuhan, urusan Yohanes…Kamu itu egois, kamu tahu itu!!

PETRUS MENANGIS.

ORANG:
Ikutlah kami. Di tempat kami, ada banyak barang berharga, ada banyak kekuasaan, dan untuk Petrus
semua boleh kamu miliki. Saat itulah kamu akan tahu, apa artinya menjadi seorang yang penuh kemuliaan, kejayaan, kesuksesan. Tidak ada airmata cengeng seperti tangisanmu saat ini.

ORANG (KEPADA REKANNYA):
Kita berikan dia waktu untuk memikirkan dahulu. Tidak usah terburu-buru.

ORANG:
Baiklah. Kamu sudah paham dengan kami, kan? Kami akan tunggu kedatanganmu, dan kami akan menyambutmu dengan pesta pora. sejak saat itu, kau tidak lagi memikirkan kesulitan duniawi. Sejak itulah kamu sungguh telah menjadi pahlawan, yang sukses memenangkan pertempuran. Pikirkanlah masak-masak tawaran ini… Bukankah di dasar lubuk hatimu, seperti inilah yang kamu inginkan?

SATU PERSATU MEREKA BERGESER PERGI, SEMBARI BERTERIAK KEPADA PETRUS.

ORANG:
Kami tunggu!
Kamu bisa!
Jangan lama-lama!
Kami rindu padamu!
Jangan sungkan datang!
Kamu hebat!
Datanglah!
Ini kesempatan emas!

PANGGUNG HENING, DAN PERLAHAN MEREDUP, MENYISAKAN CAHAYA KEPADA PETRUS.

PETRUS:
Tuhan, dimanakah Engkau?

VO SALAH SEORANG:
Bukankah di dasar lubuk hatimu, seperti inilah yang kamu inginkan?

PETRUS BERNYANYI:
Desah angin menuruni lembah
Aku debu di titik terlemah
Dari daun ke pohon dan terhempas
Ke batang-batangnya yang keras


Dimana batu-batu sandaran
jiwaku tak kuat lagi menahan
Dimana derai sungai kesejukan
jantungku berdetak lunglai

Ooo… sunyi menghantui
Ooo… aku tak kuat lagi

kembali ke:
Dimana batu-batu sandaran
jiwaku tak kuat lagi menahan
Dimana derai sungai kesejukan
jantungku berdetak lunglai


Ooo… sunyi menghantui
Ooo… aku tak kuat lagi
Ooo… kuingin berlari
Tapi kemanakah kutuju

KEMUDIAN BERANGSUR BLACKOUT.

03. PAGI HARI. DALAM RUMAH PETRUS, YANG DIHUNI BERSAMA ISTRI DAN IBU MERTUANYA. NAMPAK PETRUS BARU SAJA PULANG DARI MENJALA IKAN. IA MEMBAWA EMBER (TEMPAT IKAN) YANG KOSONG, IA MEMASUKI RUMAH DAN BERUSAHA DENGAN DIAM-DIAM. RASA LAPAR DARI BEPERGIAN, IA HENDAK MENGAMBIL MAKANAN YANG ADA DI ATAS ALMARI, KETIKA ISTRINYA MEMANGGIL. EDEN, ISTRINYA SUDAH MENANGIS. SESEKALI TERDENGAR BATUK IBU MERTUANYA.

EDEN:
Simon! Sudah sebulan lebih sejak Emma mengunjungi kita.

SIMON:
Ya, Eden. Aku telah bekerja keras, kamu tahu sendiri, kan? Bekerja siang malam. Tetapi tidak
membuat hidup kita semakin baik. Eden, dengarkan aku. Aku minta maaf…

EDEN:
Minta maaf untuk apa?

SIMON:
Dengarkan dulu. Eden, aku minta maaf, aku selama ini tidak jujur kepadamu.

EDEN:
Apa maksudmu, Simon?

SIMON:
Aku telah pergi bekerja, menjala ikan, pada hari Sabat. Karena aku tidak punya pilihan lain. Kita harus tetap bisa hidup. Andreas punya hutang, kita juga punya hutang. Dan kita tidak dapat membayarnya,
angsuran sekalipun. Aku telah melakukan sesuatu untuk menyelesaikan, namun dengan cara yang
memalukan, dan bahkan terus memperburuk keadaan kita sekarang. Kita dalam masalah, Eden.

EDEN:
Kita? Apa maksudnya “Kita”?

SIMON:
Aku. Aku… Aku yang ada dalam masalah.

EDEN:
Kamu bilang “kita”?

SIMON:
Ya. Kita, maksudku, aku membutuhkan keajaiban. Sebab kalau tidak, aku sungguh-sungguh dalam masalah besar.

EDEN:
Simon, aku bukan anak kecil. Jangan berbelit-belit, Simon.

SIMON:
Kita bisa kehilangan rumah ini, Eden.

EDEN:
Apa?!

SIMON:
Kalau aku tidak bisa mendapatkan ikan dalam jumlah besar, atau mendapatkan bantuan apapun itu, aku bisa dipenjara! Yaa!!

MEREKA TERDIAM SESAAT.

SIMON:
Aku akan pergi sebentar.

EDEN:
Pergi kemana?

SIMON:
Ke danau. Mencari ikan! Aku harus bekerja keras sampai sebelum akhir pekan, sampai aku mendapatkan ikan dalam jumlah yang banyak.

EDEN:
Simon…aku tahu kamu pekerja keras. Sudah. tidak usah banyak bicara lagi. Kamu sudah terlalu banyak bicara, dan tidak ada kenyataannya. Pergilah. Semoga Tuhan memberi perhatian kepadamu. Semoga Tuhan mengabulkan permintaanmu saat ini.

EDEN MASUK KE DALAM, KARENA SUARA BATUK IBUNYA SEMAKIN TAK TERHENTI. SEMENTARA PETRUS MERASA SANGAT BERBEBAN BERAT. IA MEMUKUL KAYU DENGAN TANGANNYA, MENGUNGKAPKAN KEKESALANNYA. IA MENDEKATI JALANYA.

ORANG 1:
Simon, danau sudah menanti. Kamu tidak juga pergi ke danau untuk mencari ikan?

PETRUS:
Aku masih harus memperbaiki jala yang rusak ini. Kalian pergilah.

ORANG 2:
Ayolah! Aku masih ada jala yang bisa kau pakai.

PETRUS:
Wah, terimakasih. Kamu baik sekali kepadaku. Tapi aku tidak ingin pergi dulu.

ORANG 1:
Ooo, aku tahu, ibu mertuamu masih sakit?

ISTRI PETRUS:
Simon, pergilah mencari ikan. Biar kami yang menunggui ibu. Carilah ikan yang banyak, agar kita bisa memanggil tabib yang ampuh, yang dapat menyembuhkan ibu.

PETRUS:
(KEPADA TETANGGANYA) Kalian pergilah dahulu.

ORANG-ORANG ITU PERGI, BERSAMAAN DENGAN ANDREAS YANG BERLARI MENGHAMPIRI PETRUS.

ANDREAS
Simon!!

PETRUS
Ada apa Andreas, saudaraku?

ANDREAS:
Aku ingin mengabarkan dua hal. Guru kita telah ditangkap pemerintah Romawi.

PETRUS (menatap tajam Andreas):
Benarkah? Guru Yohanes ditangkap?

ANDREAS:
Kita semua sedih. Dialah yang selama ini memberi banyak pengajaran kepada kita semua.

PETRUS (bernyanyi):
Oh, Tuhan…
Tak dapat kubayangkan, dunia ini akan semakin jauh dari Tuhan.
Dia telah membawa banyak orang untuk bertobat.
Dia telah membawa banyak orang kembali kepada Allah Abraham.
Berapa lama lagi kami harus menanti?
Kepada siapa lagi kami bertumpu harapan?

ANDREAS (bernyanyi):
Tapi, kau pasti tak kan percaya
Ada kabar gembira yang kubawa

PETRUS
Janganlah kau ragu padaku
Aku tahu kau tak pernah dusta

ANDREAS (bernyanyi):
Penantian kita akan Penyelamat
yang diserukan Guru Yohanes
sepertinya telah tiba waktunya
Kami telah menemukan Mesias!!

PETRUS
Benarkah?

ANDREAS (bernyanyi):
Di Sungai Yordan
Yohanes membaptis banyak orang
Allah telah memberi tanda
Langit tiba-tiba terbuka
Burung merpati hinggap di pundak-Nya

PETRUS:
Andreas, sudahlah! Masa ini masih masa penantian panjang. Kau akan tak tidur semalaman, jangan dulu bermimpi, hari masih siang. Biarlah itu menjadi urusan Tuhan.

ANDREAS
Ah, benarkan, kau pasti tidak percaya…

SIMON
Sudah, ayo ikut bereskan jala ini. Naikkan ke perahu. Kerja kerja kerja!!

BLACKOUT

04. LAYAR MENAMPAKKAN DANAU GENESARET.
SEORANG IBU NAMPAK BERLARIAN DAN MENANGIS, LALU DUDUK DI SEBUAH BATU MENGHADAP
DANAU.

IBU:
Dimana anakku? Dimana kau bawa anakku? Aku sudah tidak memiliki siapapun selain anakku, dan dia menghilang juga. Kau bawa kemana dia? Apa kau tidak tahu sepanjang hidup aku sudah menderita, hanya untuk membesarkan anak. Seluruh pekerjaanku, untuknya.

BEBERAPA ORANG MENDEKATINYA.

ORANG:
Ibu, ada apa denganmu? Kenapa kamu menangis? Ayo kami antar pulang, sebelum angin di sini membuatmu sakit.

ORANG:
Kamu sedang menunggu siapa?

IBU:
Kalian juga orang-orang munafik. Mulutnya manis, tetapi penuh bisa. Aku sudah hapal orang-orang seperti kalian. Jangan membujukku!

ORANG:
Hei, Bu, kami bahkan tidak mengenalmu, kamu menyebut kami orang-orang munafik. Kamu gila!!

ORANG:
Sudahlah, dia sedang kacau pikirannya. Ibu, Ibu menunggu siapa di sini dan menangis?

IBU:
Anakku! Dimana anakku?! Sudah beberapa hari dia tidak ada di rumah. Kalian yang telah mempengaruhinya, kan? Kalian yang telah membuat pikiran anakku berubah? Dimana anakku?

YESUS DATANG BERSAMA SEORANG REMAJA.

YESUS:
Dia bersamaku.

IBU (SUARANYA TIBA-TIBA BERUBAH JAHAT):
Rupanya Kau yang telah membawanya. Kau telah merusak pikirannya. Dia bukan milikmu!! Dia bukan milikmu!!

YESUS:
Ajaklah pulang. Dia akan bersamamu kalau dia benar milikmu.

IBU:
Aku tidak suka caramu berbicara. Apa yang kamu ucapkan membuat orang-orang terpengaruh mengikutimu. Kau tidak lebih dari seorang manusia biasa yang berlagak menjadi nabi. Anakku tidak pantas mengikutimu! Ayo pulang, Nak! Orang ini hanya pembuat onar! Penghasut! Orang ini yang membuat Ibumu ke sana-kemari mencarimu!

YESUS:
Aku tidak akan memperbolehkan anak ini pulang ke rumah, sebelum kamu pergi dari wanita malang ini.

IBU:
Bagaimana kalau aku tidak mau!

YESUS:
Pergi!

SONTAK IBU ITU TERJATUH LEMAS, ROH JAHAT MELESAT KELUAR MENINGGALKAN IBU ITU. ORANG MENCOBA MENOLONGNYA. MEREKA TERKEJUT JUGA MELIHAT PERBUATAN YESUS. ORANG-ORANG LAINNYA JUGA MULAI BERDATANGAN INGIN MENDENGAR YESUS. DI SISI SANA ADA DUA PERAHU, SALAH SATUNYA PERAHU SIMON. SAAT ITU SIMON TENGAH MEMBERSIHKAN JALANYA. LALU YESUS NAIK KE PERAHU TERSEBUT.

YESUS:
Yohanes Pembaptis telah mengabarkan kepada kalian untuk bertobat. Sebab dari Tuhan dia tahu, Tuhan sendiri akan datang ke dunia ini, menghapuskan dosa dan menyelamatkan kalian. Dan benarlah apa yang telah Yohanes katakan itu. Anak Manusia telah datang. Memanggil semua orang untuk kembali, karena Allah sungguh baik. Memanggil kalian semua untuk kembali menjadi anak-anak-Nya, yang
hidup karena Kasih.
Dan Aku memanggil kalian semua. Siapa yang mendengar panggilanKu, ia mengetahui kebenaran. Biarkanlah anak-anak kalian datang, dan mulai belajar mendengarkan firman. Jangan gelisah hati kalian ketika anak-anakmu pergi demi Aku. Orang buta tidak akan bisa menuntun orang buta. Tetapi Allah yang mengetahui semuanya yang akan menuntun kalian.

ORANG:
Jadi Kau setuju kami membiarkan anak-anak kami pergi mengikuti-Mu?

ORANG:
Ya, orang ini penghasut! Orangtua mana yang rela anaknya pergi meninggalkan rumahnya?!

ORANG:
Ayo kita pergi, tidak ada gunanya orang ini!

MEREKA PERGI.
LALU YESUS MEMERINTAHKAN UNTUK BERTOLAK KE TEMPAT YANG LEBIH DALAM.

YESUS:
Bertobatlah, dan jangan berbuat dosa. Sebab setiap orang yang berbuat dosa, hidupnya seperti hamba. Dia tidak merdeka. Tetapi jika kamu tetap hidup dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

ORANG 3:
Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun.

ORANG 4:
Ya, bagaimana Engkau dapat mengatakan, kami akan merdeka?

YESUS:
Sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak menetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.

YESUS:
Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.

SIMON:
Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.

YESUS:
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.

DAN MEREKA MENDAPATI JALA MEREKA PENUH IKAN-IKAN. MEREKA SEMUA TERTAWA KEGIRANGAN. TERLEBIH PETRUS, IA MERASA SANGAT LEGA DENGAN PEROLEHAN IKAN YANG BANYAK TERSEBUT: SELESAI MASALAHNYA.

ANDREAS:
Simon, iya kan? Aku sudah mengatakannya kepadamu.

SIMON:
(MENATAP KE ARAH YESUS, MEMPERHATIKANNYA. SEMENTARA YESUS YANG DILIHATNYA PUN TENGAH TERTAWA MELIHAT KEGEMBIRAAN ORANG-ORANG).

ANDREAS:
Aku sudah bilang, kan? Sekarang kamu percaya, Simon?

KEMUDIAN TERSUNGKURLAH PETRUS DI DEPAN YESUS, SAMBIL MENANGIS.

PETRUS:
Saudaraku, aku telah mengikuti Yohanes Pembaptis dengan setia. Dia sering menyebut, anak domba Allah akan datang. Engkaukah anak domba Allah itu? Benarkah?

YESUS:
Akulah dia.

SIMON:
Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa. Engkau tidak tahu siapa aku, bagaimana aku setiap hari melakukan pekerjaanku, aku dipenuhi dosa.

LALU YAKOBUS DAN YOHANES, ANAK-ANAK ZEBEDEUS, PUN IKUT BERSUJUD.

YESUS:
(KEPADA PETRUS SAMBIL MENGAJAK PETRUS BERDIRI) Jangan takut, Simon.

SIMON:
Aku minta maaf. Kami sudah terlalu lama menunggu-Mu. Sangat lama, Tuhan. Kami percaya, tapi pergumulan hidupku yang berat, membuat aku rapuh…aku minta maaf.

YESUS:
Angkatlah wajahmu, Penjala Ikan.

SIMON:
(MENGANGKAT WAJAHNYA) Apa yang Tuhan inginkan dariku? Semua permintaan-Mu terhadapku, akan kupenuhi. Semua perintah-Mu, akan kulaksanakan. Akan kukerjakan, Tuhan.

YESUS:
(YESUS BERJONGKOK DI DEPAN PETRUS AGAR SEDERAJAT) Ikutlah Aku.

PETRUS:
Aku bersedia.

YESUS:
Ikan bukanlah hal penting. Kamu harus lebih punya banyak sesuatu hal yang penting dalam dirimu, Simon.

PETRUS:
Iya, Tuhan.

YESUS:
Tapi tahukah kamu apa maksud perkataan-Ku tadi?

PETRUS:
(MENGGELENGKAN KEPALA)

YESUS:
Mulai saat ini, aku akan menjadikanmu Penjala Manusia.

PETRUS (bernyanyi)
Tuhan, perkataan-Mu sungguh hidup
Kau sungguh begitu dekat
nyata dan terlihat
menghalau gelap jalanku, menuju hidup baru


Tuhan, degub jantungku bergairah
tanganku gemetar tapi ku tak gentar
setia bersama-Mu
sebab kupercaya, hanyalah Kau penolongku


YAKOBUS DAN YOHANES (bernyanyi duet)
Tuhan, degub jantungku bergairah
tanganku gemetar tapi ku tak gentar
setia bersama-Mu
sebab kupercaya, hanyalah Kau penolongku

MUSIK MASIH BERLANJUT, PETRUS KELUAR PANGGUNG DENGAN BERLARI KEGIRANGAN. YESUS BERJALAN DIIKUTI YOHANES DAN YAKOBUS.

YAKOBUS
Guru, Ibu Mertua Petrus sakit.

LALU MEREKA BERTIGA BERJALAN KELUAR PANGGUNG.

05. EDEN TENGAH MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH. PETRUS MASUK.

SIMON:
Eden

EDEN:
Ya?

SIMON:
Aku ingin bicara…

EDEN:
Aku sudah mendengarnya, Simon.

SIMON:
Ohya. Apa yang telah kamu dengar?

EDEN:
Tidak ada yang tidak mungkin terjadi.

SIMON:
Ehm..

EDEN:
Kemarin malam kamu bilang akan pergi untuk melakukan itu. Aku ingin dengar, bagaimana kelanjutannya..

SIMON:
Aku telah bekerja semalam-malaman penuh kemarin malam, dan aku masih tidak mendapatkan seekor ikan pun yang tangkapan jala-jalaku. Aku bersama-sama Andreas dan Yakobus malam itu. Sampai menjelang pagi, dan kami memutuskan untuk ke tepi, untuk menyandarkan perahu, memperbaiki jala, dan pulang ke rumah. Kami sudah sangat lelah, dan rasanya sia-sia saja semalaman kami bekerja.

Hampir sampai di tepi, seperti yang diceritakan Andreas kepadaku, Guru itu ada di pantai tempat kami akan menyandarkan perahu. Dan Guru menyuruh kami membawa perahu kembali ke tengah, dan menebarkan jala di sana sekali lagi. Aku meragukannya, pada awalnya, karena kami sudah sangat lelah dan putus asa, tetapi Guru menatapku terus hingga aku mau untuk sekali lagi menebarkan jala. Dan, apa yang kami lihat ketika kami menarik jala: banyak sekali ikan di dalam jala. Sampai-sampai membuat perahu kami akan tenggelam. Jumlah ikan yang kami dapatkan sangat banyak. Dan dua perahu
kami penuhi dengan ikan-ikan.

Eden, apa yang kami dapatkan tadi pagi, sangat mudah untuk membayar semua hutang-hutangku. Dan itu pun masih menyisakan banyak untuk hidup.

EDEN:
(TERPESONA MENDENGAR CERITA SIMON).
Ya, Simon. Puji Tuhan.

SIMON:
Aku tahu…

EDEN:
Tapi Simon, kenapa kamu tidak kelihatan bahagia? Hutangmu lunas, dan kamu tidak akan dipenjara. Apa lagi yang kamu pikirkan? Tuhan sudah memberi apa yang kita butuhkan. Seharusnya kita bersyukur.

SIMON:
Ehm…ini sangat berat untukku menjelaskan, Eden.

EDEN:
Lebih dari apa yang telah kamu lakukan?

SIMON:
Bukan. Eden, ini seperti kisah Nabi Elia dan Elisa. Elia menaati firman Allah dan menemukan Elisa, …

EDEN:
…..yang sedang membajak ladangnya dengan selusin pasang sapi.

SIMON:
Iya. Elia menaruh jubahnya di atas Elisa — sebuah pertanda bahwa tanggung-jawab Elia akan ditanggung oleh Elisa,

EDEN:
….dan Elisa meninggalkan sapinya dan mengejar sang nabi. Dia mendekati Nabi Elia, dan Elisa hanya meminta kesempatan menyampaikan perpisahan dengan orang tuanya, kemudian ia akan kembali menyusul Elia.

SIMON:
Ya, benar Eden. Seperti dalam kisah itu, Elisa langsung memberi respon atas panggilannya.

EDEN:
Elisa kembali ke ladangnya lalu menyembelih sapi-sapinya. Kayu bajaknya dipakainya sebagai kayu api untuk memasak daging sapi-sapi itu. Kemudian ia membagi-bagikan daging itu kepada anak buahnya dan mereka memakannya. Setelah itu Elisa pergi mengikuti Elia dan menjadi pembantunya.

SIMON:
Guru… Ee.. Andreas sebenarnya telah menceritakan perihal Guru kepadaku, tetapi aku tidak percaya pada awalnya. Dia adalah Mesias.

Aku tahu ini terdengar mustahil. Tapi aku telah melihat sendiri bagaimana Dia telah membuat perahu kami penuh dengan ikan-ikan. Dan apa yang telah dikatakan, melalui Yohanes Pembaptis bahwa Dialah Anak Domba Allah, yang akan menyelamatkan kita dari dosa-dosa. Dialah.

Dan Dia telah memanggilku untuk mengikuti-Nya. Demikian juga Andreas, Yohanes dan Yakobus, telah bergabung dan pergi kemana pun Dia pergi dan mempelajari banyak hal dari-Nya. Dia mengatakan kepadaku, aku bukan lagi seorang penjala ikan, tetapi sebagai pejala manusia. (TERTAWA) Aku sebenarnya tidak mengerti apa maksudnya menjadi penjala manusia, tetapi aku merasa yakin dengan apa yang telah kusaksikan dengan mataku sendiri.

Dia adalah seseorang yang telah menunggu kehidupan kita semua, dan aku memutuskan untuk tidak lagi menjadi penjala ikan dan meninggalkan laut. Tapi aku akan mengikuti-Nya kemana pun Dia pergi.

EDEN MENANGIS.
SIMON:
Aku tahu, Eden, aku tahu ini berat, ini sangat tidak masuk akal, dan aku tahu apa yang aku katakan ini tidak akan membuatmu lebih bergembira. Tetapi aku telah mencoba menjelaskannya kepadamu, dengan sebaik-baiknya yang aku mampu. Bahwa ini adalah…

EDEN:
Sssh…
(NADA SUARANYA TERGETAR)
Puji Tuhan. Kemarilah, Simon. Mendekatlah…

EDEN MENYANYI:
Wahai kekasihku, dapat kurasa: hatimu menyala
Sebab hangatnya telah menembus jantung hatiku
Jangan kau pakai lagi wajah sayu itu di depanku
Kau hanya nampak lucu, sebab hatimu tak begitu

Wahai Petrusku, inilah hal terindah dalam hidupku
Menemu permata dimana Tuhan sendiri pemiliknya
Kau bercahaya, bagai kulihat dirimu saat pertama
Pilihanmu menjadi rasul-Nya adalah bahagiaku

Maka jangan dirimu ragu melangkah
Ikuti Guru dan setiap jalan yang dilalui-Nya
Berikan dirimu untuk Tuhan sepenuhnya
melepasmu, adalah persembahan terindah

kembali ke:
Wahai Petrusku, inilah hal terindah dalam hidupku
Menemu permata dimana Tuhan sendiri pemiliknya
Kau bercahaya, bagai kulihat dirimu saat pertama
Pilihanmu menjadi rasul-Nya adalah bahagiaku


Petrus:
Kekasih kau peneguh
Terima kasih sungguh
Jiwaku bersyukur lega
Hatiku kini penuh cahaya bahagia
Kini ku tak ragu ikuti semua jalanNya

Eden dan Petrus, duet:
Dengarkanlah suaraNya
Jernih menggema menyapa dalam kalbu
Dengan lembut Dia bisikkan kata “Ikutlah Aku”


Eden: Kini apakah jawabmu saat kau mendengar Tuhan menyapamu
Petrus: Ya Tuhan aku mau
Berdua: Kumau mengikuti-Mu


LALU IA BERKATA:
Simon, inilah ucapan-ucapan terindah yang pernah kudengar dari mulutmu, selama menikah denganmu.

SIMON:
Eden, kamu percaya padaku?

EDEN:
(MENGANGGUK) Kamu sudah tidak bisa berbohong. (TERTAWA). Tentu, tentu Dia memilihmu, Simon.

SIMON:
Tapi aku tidak tahu apa yang Dia lakukan. Aku telah mencoba menjelaskan kepada-Nya, aku ini orang yang penuh dosa.

EDEN:
Simon, setiap orang penuh dosa.

SIMON:
Aku tidak tahu apa artinya. Aku juga tidak bagaimana aku harus menyiapkan diriku. Aku tidak tahu..

EDEN:
Simon, sudah… Kamu tidak usah khawatir tentang itu.

SIMON:
Kenapa, Eden? Kenapa kamu menangis?

EDEN:
Karena, pada akhirnya seseorang telah melihat dirimu, sama seperti apa yang telah kulihat dalam dirimu selama ini. Kamu: lebih dari seorang nelayan.

SIMON:
Kamu tahu, aku akan banyak melakukan perjalanan. Aku tidak ingin kamu merasa menjadi orang yang ditinggalkan.

EDEN:
Kamu harus pergi bersama-Nya, Simon. Bagaimana bisa aku akan merasa ditinggalkan, sebab aku justru merasa aman.

SIMON:
Eden, dengarkan aku, ini bukan hal mudah.

EDEN:
Sejak kapan kita mengalami kehidupan yang mudah? Sejak kapan kita bisa menentukan pilihan yang sulit itu sebagai hal yang mudah? Ini bukan jalan biasa dimana orang-orang melaluinya. Ini jalan hidup yang istimewa, Simon.

KEDUANYA TERTAWA, MENANGIS BAHAGIA.

06. IBU MERTUA PETRUS DISEMBUHKAN.
YESUS DAN TIGA MURID (YOHANES, YAKOBUS DAN ANDREAS) MASUK.

PETRUS:
Guru. Ada apa datang ke rumahku?

EDEN:
Yesus?? Aku tidak menyangka Guru akan datang kemari.

YESUS:
Orang-orang juga tidak akan pernah menyangka.

EDEN:
Mau saya ambilkan sesuatu? Minum atau…? Kami tadi sedang berbicara mengenai…

YESUS:
Eden, aku telah melihat Simon dan dari matanya aku melihatmu. Dan aku tahu, kamulah yang memberitahu-Ku bahwa Simon tidaklah seperti orang-orang lain.

EDEN:
Ibuku mengatakan kalau aku sudah hanyut dalam kegilaan Simon, yang membuatku menyesal. Dan sekarang aku penasaran, apa yang akan dikatakannya kepadaku, setelah aku melihat-Mu.

SIMON MENDEKATI KEDUANYA SEMBARI MEMBAWA JALA.

PETRUS:
Baiklah. Ehm, Guru, saya akan ke kota sebentar, untuk menjual jala-jala ini.

YESUS:
Tidak usah pergi. Kemarilah sebentar, Simon.

PETRUS:
Guru, mohon ijin, aku pergi sebentar untuk menjual semua jala ini, agar bisa meninggalkan sedikit uang untuk Eden, sebelum mengikuti-Mu kemanapun Engkau pergi.

YESUS:
Letakkan jalamu. Dan duduklah di samping ibu mertuamu.

PETRUS DAN ANDREAS MASUK.

YESUS:
(KEPADA EDEN) Aku mengatakan kepada Simon untuk melakukan pengorbanan, dengan meninggalkan segala sesuatu dan mentaati perintah untuk mengikuti Aku. Kamu, satu tubuh dengan Simon. Dia tidak akan bisa melakukan pengorbanan, jika kamu juga tidak berkorban.

EDEN:
Apa yang harus aku lakukan?

YESUS:
Kamu akan tahu pada saatnya nanti. Yang bisa Aku katakan sekarang, bahwa aku tidak akan membuat segalanya menjadi lebih mudah buatmu.

YESUS LEBIH MENDEKAT EDEN:
Sekali lagi, aku tahu ini bukan hal mudah, Eden. Tidak mudah untuk tetap tinggal di rumah, sementara suamimu mengerjakan banyak hal, semua ini, bersama-Ku. Karena aku tahu, kamu bahagia bersamanya, dan bangga terhadapnya. Oleh karena itulah, Aku ingin menanyakan hal ini kepadamu. Aku tidak mau, ketika mengajak Simon pergi dari tempat ini sementara ia mencemaskan keadaan Ibunya.

MEREKA BERDUA TERTAWA.
EDEN:
Jangan… Ya, jangan sampai itu terjadi.

LALU YESUS BERJALAN MENDEKATI TEMPAT TIDUR IBU MERTUA PETRUS. DI SANA ADA
PETRUS DAN ANDREAS. EDEN MENGIKUTI YESUS DI BELAKANGNYA.

PETRUS:
Keadaannya semakin memburuk. Demamnya tinggi.

ANDREAS:
Biar aku panggilkan dokter…

YESUS:
Jangan. Dia tidak membutuhkannya.

KEMUDIAN YESUS DUDUK DI TEPI PEMBARINGAN. SAMBIL MEMEGANG TANGAN IBU MERTUA PETRUS, DAN BERDOA.

IBU MERTUA PETRUS:
(TERBANGUN DARI POSISI TIDURNYA) Siapa kamu?

MUSIK. IBU MERTUA PETRUS NAMPAK BERJALAN DENGAN WAJAH YANG CERAH. IA SEMBUH DARI SAKITNYA. BEBERAPA WANITA MEMELUKNYA. DI TENGAH-TENGAH ITU, YESUS NAMPAK KELUAR DARI DALAM RUMAH, MENDAPATI ORANG BANYAK. LALU YESUS MENYEMBUHKAN MEREKA SATU PERSATU.

SEMENTARA MUSIK ITU MENGUBAH SUASANANYA MENJADI LEBIH GEMBIRA, MEMBAWA ADEGAN INI DALAM KOMPOSISI KOREOGRAFI ORANG BANYAK, LALU PETRUS MELANJUTKAN BERNYANYI.

PETRUS (bernyanyi):
Percayalah, hanya di dalam Tuhan
Hiduplah, sebagai anak-anak Tuhan
Jagalah, hidupmu dalam kekudusan
Tinggalkan, masa lalu yang suram
Ikutlah, menjadi pelayan Tuhan
Kabarkan, kegembiraan untuk semua orang


Tuhan, perkataan-Mu sungguh hidup
Kau sungguh begitu dekat
nyata dan terlihat
menghalau gelap jalanku, menuju hidup baru

Tuhan, degub jantungku bergairah
tanganku gemetar tapi ku tak gentar
setia bersama-Mu
sebab kupercaya, hanya Kau penolongku

(kembali diulang-ulang dan bersama-sama) :
Tuhan, perkataan-Mu sungguh hidup
Kau sungguh begitu dekat
nyata dan terlihat
menghalau gelap jalanku, menuju hidup baru


Tuhan, degub jantungku bergairah
tanganku gemetar tapi ku tak gentar
setia bersama-Mu
sebab kupercaya, hanya Kau penolongku

SEIRING MUSIK, LAGU DAN KOREOGRAFI SELESAI, ORANG-ORANG PUN MULAI SEPI, DAN TINGGAL 12 ORANG MURID BERSAMA YESUS. NAMUN TAK BERAPA LAMA, MEREKA PUN TERTIDUR DI TEMPATNYA MASING-MASING. KECUALI PETRUS, YAKOBUS DAN YOHANES.

YESUS:
Petrus, Yohanes dan Yakobus… ikutlah bersamaku ke atas gunung itu, untuk berdoa.

LALU PETRUS, YOHANES DAN YAKOBUS BERKEMAS, KEMUDIAN MENGIKUTI YESUS. PANGGUNG PELAHAN GELAP.

07. DI ATAS GUNUNG YANG SUNYI. MUSIK MISTERIUS. ANGIN TERKADANG TERDENGAR BERKESIUR BANTER.

YAKOBUS:
Kita akan pergi kemana?

PETRUS:
Guru mengajak kita ke atas gunung.

YAKOBUS:
Untuk?

YOHANES:
Untuk berdoa. Apa kamu tidak mendengarkan Guru tadi?

YAKOBUS:
Aku masih setengah ngantuk… Yang kudengar, Guru menyebut namaku untuk ikut..

PETRUS:
Sudah, tidak usah banyak bicara. Ikut saja. Aku juga tidak mau sesuatu terjadi, kalau Guru pergi sendirian.

YAKOBUS:
Kalau kita hendak pergi berdoa, kenapa Guru tidak mengajak semua kawan kita?

YOHANES:
Aku juga tidak tahu, Yakobus. Mungkin saja Guru ingin memberitahukan hal-hal rahasia kepada kita.

PETRUS:
Iya, kita tidak benar-benar tahu apa rencana Guru. Tapi aku selalu yakin, apapun rencana-Nya pasti baik untuk kita.

YOHANES:
Petrus, kau tahu apa yang aku pikirkan sekarang?

PETRUS:
Ah, mana mungkin aku tahu. Apa yang sedang kamu pikirkan, Yohanes.

YOHANES
Guru semakin terkenal, semakin banyak orang yang tahu apa yang telah diperbuat Guru. Bagi kita, ini adalah berkat. Tetapi bagi ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi, Guru adalah orang yang berbahaya.
Menurutku, keselamatan Guru semakin terancam. Benar katamu tadi, Guru tidak boleh bepergian seorang diri. Masih banyak orang yang membutuhkan pertolongan ajaib-Nya.

PETRUS:
Yohanes, seringkali Guru berbicara mengenai penderitaan-Nya yang akan dijalani. Namun kita semua juga tidak benar-benar mengerti apa maksudnya. Itu adalah hal yang benar akan terjadi, atau hanya perumpamaan. Kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi. Namun kita harus memiliki kepercayaan dan kesetiaan yang kokoh.

YAKOBUS:
Guru berjalan terlalu jauh di depan.

PETRUS:
Ah, kita terlalu banyak bicara rupanya.

YESUS
Berdoalah.

08. KEMUDIAN TERDENGAR MUSIK YANG AGUNG, TERDENGAR JUGA ADA NYANYIAN PARA MALAIKAT.
YESUS BERDIRI MEMBELAKANGI MEREKA BERTIGA DALAM POSISI DUDUK BERDOA. YESUS MERENTANGKAN KEDUA TANGGANNYA, HINGGA TIBA-TIBA PANGGUNG MENJADI TERANG BENDERANG. YESUS MEMBALIKKAN BADAN KE ARAH TIGA MURID, DAN WAJAHNYA SEPERTI MATAHARI, PAKAIANNYA PUTIH BERKILAT-KILAT DAN BERKIBARAN. LAMAT-LAMAT MULAI NAMPAK MUSA DAN ELIA DI KANAN DAN KIRI-NYA.

DI ANTARA MUSIK (GREGORIAN), SEPERTI TERDENGAR NYANYIAN DUA LELAKI YANG SALING BERGANTIAN, LAYAKNYA BERDIALOG DENGAN YESUS. MELIHAT ITU TIGA MURID SANGAT KETAKUTAN. DAN KETIKA MELIHAT MUSA DAN ELIA HENDAK PERGI, PETRUS BERKATA.

PETRUS:
Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Akan kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.

LALU DATANGLAH AWAN MENAUNGI MEREKA, DAN TERDENGAR SUARA:
Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

PANGGUNG KEMBALI SEDIA KALA, GELAP DAN SUNYI. YESUS MENDEKATI TIGA MURID.

YESUS:
Jangan takut, inilah Aku. Bangkitlah.

TIGA MURID TERKEJUT KARENA HANYA MELIHAT YESUS SEORANG DIRI.

YESUS:
Jangan ceriterakan kepada seorang pun apa yang telah kalian lihat tadi, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.

TIGA MURID:
Baik, Rabi.

YESUS KEMUDIAN BERJALAN MENDAHULUI MEREKA, TURUN GUNUNG (KELUAR PANGGUNG)

YAKOBUS:
Petrus, Petrus.. Apa maksudnya Guru berkata “Anak Manusia bangkit dari antara orang mati”?

PETRUS:
Yakobus, aku juga tidak mengerti. Kau tanyakan saja sendiri…

09. PEREMPUAN-PEREMPUAN DI DALAM RUMAH SEPERTI MARIA MAGDALENA, YOHANA ISTRI KHUZA (BENDAHARA HERODES) YANG GLAMOR, SUSANA DAN BEBERAPA PEREMPUAN LAIN TERLIHAT SIBUK MENYIAPKAN MAKANAN DAN MINUMAN.

MARTA:
(KEPADA MARIA SAUDARA LAZARUS YANG TENGAH MENATA MAKANAN DAN MEJA) Sudah kau siapkan semuanya?

MARIA:
Sudah, Marta. Tidak usah khawatir.

MARTA:
Tadi kau bilang bahan rotinya kurang, mengapa aku tidak boleh khawatir? Bagaimana kamu menyiapkannya?

MARIA:
Puji Tuhan. Semua sudah dibereskan oleh dia (MENUNJUK KE YOHANA).

YOHANA:
Ah, sudah aku bilang kamu tidak usah mengatakan kalau aku yang membelinya. Itu tidak seberapa, jika dibandingkan kemurahan Tuhan kepada kita semua.

MARTA:
Tapi Maria benar juga, Yohana. Kesetiaan hatimu kepada Tuhan, telah membuatmu murah hati. Suamimu pejabat tinggi di negeri, seorang bendahara, kamu bisa saja memilih untuk tidak bersama-sama dengan kami saat ini…

YOHANA:
Lalu dimana?

MARIA:
Maksud Marta, dengan kekayaanmu kamu bisa hidup bersama wanita-wanita kaya di dalam tembok istana, menikmati semua fasilitas mewah, juga pelayanan yang prima tentu saja. Kamu tidak perlu repot dan berkotor-kotor ria bersama kami di sini…

YOHANA:
Aku tidak peduli sama mereka. Biarkan mereka menikmatinya. Aku hanya ingin bisa berguna buat Tuhan, meskipun tidak seberapa. Tuhan telah datang, dan setiap Yesus mengajar, selalu masuk akal buatku. Semakin aku mengenal Yesus, orang Nasaret itu, aku semakin merasa tenang. Kalian melihat sendiri, betapa kasih-Nya sangat besar kepada kita.

MARIA MAGDALENA:
Siapa yang dapat menerima kesalahanku ketika semua saudaraku sendiri mengusirku? Siapa yang mau menyelamatkan hidupku ketika aku nyaris mati dirasuki 7 setan? Siapa yang paling mengasihi kita ketika kita dijauhi semua orang? Aku sungguh bersyukur boleh mengenal-Nya. Bodohnya aku, jika kemudian aku hidup dan tidak melayani-Nya. Aku pikir, hanya Dia. Yesus.

INS: ADEGAN YESUS MENYEMBUHKAN MARIA MAGDALENA YANG KERASUKAN 7 SETAN.
PANGGUNG TIBA-TIBA BERUBAH GELAP, DAN KEMUDIAN NAMPAK SEBUAH JALAN YANG RAMAI ORANG-ORANG. LALU TIBA-TIBA TERLIHAT SEORANG PEREMPUAN BERTERIAK-TERIAK KARENA KERASUKAN 7 ROH JAHAT. (TUJUH DOSA MEMATIKAN: SOMBONG, TAMAK, IRI HATI, MARAH. HAWA NAFSU, RAKUS, MALAS). SATU PERSATU ORANG MERUBUNGNYA, NAMUN SETIAP YANG AKAN MENOLONGNYA; TERPENTAL. WANITA ITU SEMAKIN KALAP DAN BERTERIAK-TERIAK TIDAK JELAS.
HINGGA KEMUDIAN DATANGLAH YESUS, MENGHAMPIRI WANITA ITU. YESUS MELEPASKAN T ROH JAHAT YANG ADA DI DALAM DIRI WANITA ITU, KEMUDIAN TUBUH WANITA ITU LEMAS.

MARIA MAGDALENA (bernyanyi):
Tatapan mata-Nya teduh
melenyapkan semua beban dan keluh
Aku yang selalu berlari
menghindar dan bersembunyi


Bisa saja, sewaktu-waktu aku dihabisi
Namun Tuhan tak ingin kumati
Dosa-dosaku Tuhan ampuni

Yesus, cinta kasih-Mu tongkat pedomanku
Kumau hanya jadi pelayanMu
Yesus, dengan apa kubalas kebaikan-Mu
Jadikan aku alat-Mu, seperti yang Kau mau

MELANJUTKAN ADEGAN 09
PETRUS:
Iya. Inilah hari-hari yang dipenuhi rahmat Allah. Semakin banyak orang percaya, semakin banyak orang disembuhkan.

SUSANA:
Ah, kalian itu bagaimana, sudah tahu Guru kerepotan, kalian malah duluan kemari…

ANDREAS:
Sebentar, jangan marah begitu. Kami justru disuruh mendahului, untuk mempersiapkan segala sesuatunya di sini.

PETRUS:
Tidak akan lama lagi Guru pasti datang. (JEDA) Dia sungguh Anak Allah. Dengan kuasa-Nya, orang buta menjadi melihat. Orang kusta disembuhkan.

MARIA MAGDALENA:
Puji Tuhan. Terpujilah Tuhan. Aku sungguh berharap akan lebih banyak lagi orang yang diselamatkan, Petrus.

YOHANES:
(TIBA-TIBA MUNCUL DAN BERKATA) Apakah kalian tahu, kami semua juga diberi kuasa sehingga setan-setan takluk?

MARTA:
Yohanes…kau sudah datang! Ceritakan Yohanes..

YOHANES:
Setan-setan takluk kepada kami dalam nama Yesus Kristus!

SUSANA:
Lalu apa yang terjadi?

DAN TANPA DISADARI MEREKA, YESUS DAN MURID LAINNYA SUDAH ADA BERSAMA- SAMA DENGAN MEREKA.

YESUS:
(TERSENYUM) Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit. Bersukacitalah. Bukan karena roh-roh itu takluk padamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.

MARTA:
Guru sudah di sini?

MEREKA MENUTUP ADEGAN INI, PARA WANITA BERNYANYI:

Solo 1, 2, dan 3:
Bagai samudra yang menampung segala.
Luka derita kita Dia yang menanggungnya.
Seperti langit biru yang tiada berbatas.
KasihNya yang besar tak mungkin terbalas.


Dia teman baik,
Yang mau mendengar sgala gundahku.
Dia pengubahku,
Dari airmata jadi anggur persembahan.
Dialah sayapku,
Yang mengangkatku dari lembah hina.
Dia pemanduku,
Jalanku kembali, bertemu cinta sejatiku.

Semua:
Saat aku kehilangan, bersamamu ku mendapatkan
Saat aku tak berdaya, bersamamu ku jadi mampu


Yesus, panggillah namaku
Biar kuikut bersamaMu
Yesus jangan tinggalkan aku
Kan kuikuti jalanMu


(Kembali ke) :
Dialah sayapku,
Yang mengangkatku dari lembah hina.
Dia penyelamatku,
Jalanku kembali, bertemu cinta sejatiku.
Bertemu Allah sejatiku

10. YESUS TERSENYUM. MUSIK SYUKUR
LALU YESUS BANGKIT BERDIRI, DAN BERKATA KEPADA KEDUABELAS MURID

YESUS:
Para sahabat, kalian sudah siap.
Sekarang aku dengarkan baik-baik. Inilah perintah-Ku kepadamu:

YESUS (dengan bernyanyi:)
Pergilah kepada domba-domba yang hilang
Beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.


Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah pengharapan;
tahirkanlah orang kusta;
usirlah setan-setan.

Selamatkan jiwa-jiwa
Panggillah mereka untuk kembali
Lakukanlah ini semua didalam namaKu
dengan kasih
Karena aku sungguh mengasihi mereka
Kuingin mereka kembali tanpa kecuali

Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Sekarang pergilah kalian ke sana
Berdua-dua.

YESUS MENGANTAR PARA MURID PERGI BERDUA-DUA, MENINGGALKAN TEMPAT ITU.

11. LAMPU PELAHAN PADAM, NAMUN SEBENTAR KEMUDIAN PANGGUNG MEMPERLIHATKAN AKTIVITAS PARA MURID MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA, PERTOBATAN DAN MELAKUKAN PENYEMBUHAN (KOREGRAFI), HINGGA DI ANTARA MEREKA ADA YANG KE BANGKU-BANGKU PENONTON.

MEREKA BERDUA-DUA, SAMBIL BERNYANYI: YESUS MENGUTUS MURID-NYA (Puji Syukur 692)
Yesus mengutus murid-Nya
pergi berdua-dua
Keluar masuk kota
Menjelajah semua desa


Bawalah kabar gembira
Kepada yang miskin papa
Di tangan Sang Pencipta
Semua kan dapat berkah


Refr:
Marilah kita pergi
Bekerja di ladang Tuhan
Menaburkan yang baik
Di dalam hati orang
Menaburkan yang baik
Di dalam hati orang

Lagukan madah syukurmu
Tuhan bersama kita
Yang kau takuti apa
Bila Tuhan penguat kita


Pada-Nya kita bersyukur
Semua telah diutus
Membawa penghiburan
Dan warta keselamatan


Refr:
Marilah kita pergi
Bekerja di ladang Tuhan
Menaburkan yang baik
Di dalam hati orang
Menaburkan yang baik
Di dalam hati orang

TAMAT





Kudus, 2023