iniibubudi

Admin Iniibubudi Media

Gandrung Sastra: Menumbuhkan Semangat Sastra di Pati

Gandrung Sastra: Menumbuhkan Semangat Sastra di Pati Esai: Arif Khilwa Gandrung Sastra bukanlah sekadar nama, namun sebuah pergerakan yang terlahir dari kerinduan akan ruang bagi karya-karya sastra masyarakat yang perlahan telah terkikis oleh zaman. Hal ini berawal dari keprihatinan para pegiat sastra terhadap minimnya apresiasi sastra di Pati.  Acara Gandrung Sastra pertama kali digelar pada…

Melenyapkan “Teman” #1

Oleh: Asa Jatmiko Januari ini rupanya terlampau banyak peristiwa penting dalam hidup saya. Dada ini tak ubahnya medan perang yang berkecamuk seperti terjadi di beberapa belahan dunia, lalu terhembus gencatan senjata dengan menyisakan persoalan ratusan ribu pengungsi yang tak tahu lagi kemana harus pulang. Tak berapa lama kemudian Amerika Serikat melantik presiden baru yang lalu…

Menunda Rindu

Monolog: Oriale Tan GADIS AWAL 20-AN, SEMESTER AKHIR KULIAH, TERKENAL CERDAS MEMPUNYAI BANYAK TEMAN TAPI SUKA SENDIRIAN, EXTROVERT YANG SEKALIGUS INTROVERT. SEJAK KECIL HANYA MEMILIKI SATU SAHABAT, SEKARANG SUDAH TIDAK PUNYA LAGI. SAHABATNYA MENINGGAL KARENA KECELAKAAN LIMA TAHUN YANG LALU. ANAK TUNGGAL, TINGGAL BERSAMA ORANG TUANYA.  DUDUK DI TEPI RANJANG, MEMAKAI DASTER, RAMBUT DIKUNCIR SATU,…

Al.go.rit.ma

Puisi Elang Ade Iswara Al.go.rit.ma 1. Kau tak harus pulang Esok atau, sungguh, kabar demikian Tak melulu tentang puisi 2. Kata adalah Bagaimana soal kau menyeka mata air Matamu Dan lekas menertawakannya 3. Orang-orang mulai belajar Tidak mempelajari apa-apa, dan Melipat telinganya Dengan pelan, begitu pelan 4. Kau tak harus pulang, sungguh Apa yang lebih…

Kopi Pandan

Puisi Asa Jatmiko Kopi Pandan dia menjauh tak terjangkau sauh hilang di tengah siang seusai kita senang senyap gelap kosong kemudian di kaca masih bayangan sebelum lenyap dia sendirian sepertimu sehelaian hidup merambati pembuluh darah sunyi pandan sehelai kopi hitam teras setaman aroma pagi cita-cita yang dibangkitkan di luar itu berjejalan kaki-kaki keserakahan kalau kita…

Merayakan Realitas Mimpi-Mimpi, Menelisik Beban Makna di Pundak Remaja

Esai: Elang Ade Iswara “DENGAN meletakkan diri di tempat orang lain, dengan menggunakan imajinasi kita untuk menaungi identitas kita sendiri, kita mampu membebaskan diri kita.“ Kalimat dalam pembuka buku kumpulan esai tentang identitas bertajuk “Dilarang Masuk” karya Orhan Pamuk yang semalam baru kubaca tiba-tiba muncul sebagai kesan yang mendominasi usai menonton pentas Teater Prima –…

Nitisemito dan Perjuangan Kretek

Esai: Edy Supratno LAHIR dan tumbuh di Kudus kulon, kretek kemudian berkembang ke Kudus wetan dan berkembang lagi ke daerah lain, seperti ke Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Sumatera. Pada awal abad ke-20, selama puluhan tahun industri kretek berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Malaise yang terjadi sejak 1929 membuat perekonomian di Hindia Belanda juga terdampak….

Jagat Batin Langit

Esai Pertunjukan “Liang Langit”: Peter Devantara, SJ LANGIT itu individu yang kompleks dengan pelbagai konflik. Ia merasa tak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Ia merasa selalu gagal dan dihakimi oleh orang lain. Ia merasa kecewa terhadap ayahnya yang dianggap terlalu dominan dan tak membiarkannya untuk menentukan dirinya. Ia merasa bersalah karena ia tak dapat memberi…

Berteman Ala Stoikisme

Esai: Septiana Wibowo BERBINCANG Stoikisme, yang mana dalam pemahamanku adalah bagaimana kita hanya berkemampuan mengontrol apa yang diri sendiri dapat lakukan, dan mulai melepaskan bagaimana orang lain bersikap kepada kita. Sebagaimana bukan merupakan tanggung jawab dari pribadi diri. Karena mereka pun yang harus mengontrol diri mereka sendiri. Maka semakin dewasa, kita akan mulai semakin memahami…

Menulis Puisi Harus Ada Keberanian, Sedangkan Membaca Puisi Butuh Kemauan

Esai: Arif Khilwa TIDAK SEMUA PENYAIR piawai menulis puisi sekaligus jago dalam membacakannya layaknya WS Rendra. Kalau sekarang kita pasti mengenal Kyai Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ataupun Sosiawan Leak. Selain merupakan ruang lingkup yang berbeda, menulis dan membaca puisi adalah dua proses kreatif yang tidak sama. Orang yang piawai dalam menulis puisi belum tentu…

Kapling

Cerpen: Yohanes Budi DI BALIK dinding ruang tamu, Mama terlihat bicara serius dengan seseorang di balik telepon. Aku, yang duduk di ruang tengah, terpaksa menguping. “Kurangi dikit-lah?” Mama menjawab, sambil terbatuk-batuk ringan, “Dua tujuh saya lepas dech!” “Ya. Jangan segitu lah Ci. Kita kan sudah saling kenal. Masak segitunya. Itu pun tidak mereka pakai sekarang-sekarang…