Buah dari Luka yang Disangkal

Esai: Aris Kurniawan SEUSAI menonton film ‘Pengepungan di Bukit Duri’, yang beredar di bioskop sejak 17 April 2025, seorang kawan bertanya dengan nada menggugat, ’untuk apa mengangkat tema kerusuhan rasial antara etnik Tionghoa dan ‘pribumi’ di tengah kehidupan sehari-hari yang relatif damai antara etnis Tionghoa dan etnis mana pun di negeri ini?’  Kita bisa bertanya…

Mempersoalkan “Pendek” pada Cerita Pendek (di) Indonesia 

Esai: Polanco S. Achri SEBELUM masuk pokok soalan, dan melakukan penelusuran, catatan ini menyadari, mesti mendudukkan sesuatu dulu sebagai awal. Hal tersebut adalah mendudukkan pengertian tentang cerita; sebab amat konyol, ketika hendak mempersoalkan “pendek” pada cerita pendek, tapi tak mendudukkan pengertian cerita lebih dulu. Karenanya, meski sederhana, catatan ini hendak menduduk pada pengertian: Cerita adalah…

Perempuan, Tenaga Kerja dan Sumber Daya

Esai: Septiana Wibowo PEREMPUAN masa kini sepenuhnya telah dapat melakukan apa yang mereka inginkan, termasuk dalam ranah hobi maupun pekerjaan. Semua yang dahulu hanya bisa dilakukan oleh laki-laki saja, sekarang sudah bisa dilakukan juga oleh banyak perempuan. Pada kenyataannya telah banyak perempuan yang bekerja dengan penghargaan hak maupun kewajibannya secara profesional. Tercatat dalam Badan Pusat…

“Air Mata Air” – Film sebagai Cermin Kesadaran dan Ruang Refleksi

Esai: Imam Khanafi ANGIN lembut menyusup di sela-sela rumpun bambu yang menjulang tenang. Daun-daun tipisnya sesekali bergesekan, menimbulkan suara lirih seperti bisikan yang menjaga kesunyian senja. Di bawah teduhnya, puluhan orang duduk rapi di atas kursi bambu yang disiapkan panitia. Tidak ada deretan bangku empuk, tidak ada pendingin udara—hanya suasana alami yang terasa hangat sekaligus…

Tabrakan Dua Kecenderungan Sinematik dalam Penyalin Cahaya

Esai: Ranang Aji SP Film “Penyalin Cahaya” (2021) karya Wregas Bhanuteja meraih 12 Piala Citra, menegaskan posisi film ini sebagai pencapaian sinematik yang signifikan. Film ini berjenis thriller dengan struktur misteri yang menempatkan protagonis dalam upaya membongkar sebuah kebenaran tersembunyi. Mirip dengan Chinatown (1974) dan The Fugitive (1993), “Penyalin Cahaya” mengikuti perjalanan Suryani, seorang mahasiswi…

Sosrokartono, Putra Indonesia yang Besar

Oleh: Hadi Priyanto HARI INI, 10 April 148 tahun yang lalu di Mayong, Jepara, lahirlah seorang Putra Indonesia yang besar: Sosrokartono, atau lengkapnya Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono. Tepatnya pada Rabu Pahing tanggal 17 Rabiul Awal 1297 H atau tanggal 10 April 1877. Ia adalah anak ke-3  Raden Mas Semangun Sosroningrat dan MA Ngasirah. Mahasiswa…

Radha Pembentuk Pondasi Sikap Kstaria Radheya

Esai: Arif Khilwa DALAM kisah Mahabharata, sosok Radha, ibu angkat Karna, mungkin tidak begitu mencolok di tengah gemerlapnya cerita para pahlawan dan dewa-dewi. Banyak narasi yang berkembang, dimana Radha seringkali dilihat hanya sebagai istri seorang kusir kereta bernama Adirata, yang dengan penuh ketulusan hati menemukan Karna yang baru lahir dan hanyut di sungai Gangga. Namun,…

Gandrung Sastra: Menumbuhkan Semangat Sastra di Pati

Gandrung Sastra: Menumbuhkan Semangat Sastra di Pati Esai: Arif Khilwa Gandrung Sastra bukanlah sekadar nama, namun sebuah pergerakan yang terlahir dari kerinduan akan ruang bagi karya-karya sastra masyarakat yang perlahan telah terkikis oleh zaman. Hal ini berawal dari keprihatinan para pegiat sastra terhadap minimnya apresiasi sastra di Pati.  Acara Gandrung Sastra pertama kali digelar pada…

Merayakan Realitas Mimpi-Mimpi, Menelisik Beban Makna di Pundak Remaja

Esai: Elang Ade Iswara “DENGAN meletakkan diri di tempat orang lain, dengan menggunakan imajinasi kita untuk menaungi identitas kita sendiri, kita mampu membebaskan diri kita.“ Kalimat dalam pembuka buku kumpulan esai tentang identitas bertajuk “Dilarang Masuk” karya Orhan Pamuk yang semalam baru kubaca tiba-tiba muncul sebagai kesan yang mendominasi usai menonton pentas Teater Prima –…

Nitisemito dan Perjuangan Kretek

Esai: Edy Supratno LAHIR dan tumbuh di Kudus kulon, kretek kemudian berkembang ke Kudus wetan dan berkembang lagi ke daerah lain, seperti ke Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Sumatera. Pada awal abad ke-20, selama puluhan tahun industri kretek berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Malaise yang terjadi sejak 1929 membuat perekonomian di Hindia Belanda juga terdampak….

Jagat Batin Langit

Esai Pertunjukan “Liang Langit”: Peter Devantara, SJ LANGIT itu individu yang kompleks dengan pelbagai konflik. Ia merasa tak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Ia merasa selalu gagal dan dihakimi oleh orang lain. Ia merasa kecewa terhadap ayahnya yang dianggap terlalu dominan dan tak membiarkannya untuk menentukan dirinya. Ia merasa bersalah karena ia tak dapat memberi…