Luka, Keberanian dan Kisah Tubuh “Para Petarung”
Esai: Imam Khanafi LAMPU panggung menyorot lembut ke tirai hitam. Udara di dalam ruangan bercampur antara dingin pendingin udara dan panas antusiasme penonton. Saya berdiri sejenak di barisan pinggir, menyelinap di antara tubuh-tubuh yang menunggu, memotret panggung, merekam sekilas suasana sebelum gelap total menelan ruangan. Lalu denting musik lembut terdengar—tanda dimulainya kisah Para Petarung di Auditorium Universitas Muria…
