Cruella

Puisi-puisi: Emy Suy TERIAK HUJAN hujan semakin derasdi kepala: kau bukan dapur,sumur, apalagi kasurteriaknya aku mendengartapi pura-pura tuli 2025 INSIDIOUSia berlari di lorong dikejar masa lalu
nyatanyaingatan hanyalah pintu
yang menganga ke gua gelap
di mana kenangan berbiakdan beriak–kadang berbisik– tak ada yang benar-benar nyata:
bayangan memantul dari dindingnyaketika obor menyala dari amarahku ibu, aku tak mau berlari lagi!walau…

Surat Buat Ayunda Kartini

Puisi-Puisi: Arif Khilwa Cahaya dan Bayang Sekolah Dulu,di ufuk yang masih gelapKi Hajar Dewantara, Kartini, dan para cahaya  yang bersetia menganyam mimpi di ujung fajarmenyulut obor di lorong zamanagar anak negeri tak lagi menggigil dalam gelapdan bisa menulis takdirnya sendiridengan tinta ilmu pengetahuan. Mereka dobrak gerbang-gerbang besiyang mengurung akal sehatmenyulap tembok jadi jendelaagar langit tak…

Gelisah di Rubanah

Puisi: Christya Dewi Eka 1 MENGAPA SETIAMU PADA JADWAL PENERBANGAN MELEBIHI SETIAMU PADAKU?  Menjauh dari whatsapp berarti menjauh darimu,  kupikir kami—aku dan whatsapp—tercipta untuk menempati lorong kosong di hatimu,  kau harus tahu malam-malam panjang di sini mengerikan,  bayangkanlah bagaimana aku memilin diri seperti kawat lapuk,  memaksa menjadi antena dan siaga sebagai radar,  mencoba mendeteksi dua kuda…

Monolog Jam 9 Pagi

Puisi: Iman Sembada MONOLOG JAM 9 PAGI Angin menulis kata-kata di tembok-tembok  Kota. Bahasa telah menjadi pintu masuk dan Pintu keluar. Aku bakar tiket perjalanan. Aku Batalkan pertemuan-pertemuan. Jam 9 pagi: Nasi basi dalam kotak kardus. Kakiku tak bisa Mengukur bayangan di balik layar. Tubuhku Bergerak mencari orang-orang yang hilang Sebuah monolog tentang manusia dan…

Ritual Zaman

Puisi: Vito Prasetyo Ritual Zaman  dan sunyi  adalah lautan kata-kata  yang senantiasa berbicara tentang ombak  tentang rasa asin  atau tentang rumput laut;  batu karang yang indah  dan tempat di mana kita berlabuh pada dermaga  sesungguhnya hari-hari yang kita jalani, hanya menerjemahkan kata-kata sunyi  hari ini kita mengejanya: ritual zaman!  2025 Nyanyian Sunyi  wangi  anyelir  melumer…

Al.go.rit.ma

Puisi Elang Ade Iswara Al.go.rit.ma 1. Kau tak harus pulang Esok atau, sungguh, kabar demikian Tak melulu tentang puisi 2. Kata adalah Bagaimana soal kau menyeka mata air Matamu Dan lekas menertawakannya 3. Orang-orang mulai belajar Tidak mempelajari apa-apa, dan Melipat telinganya Dengan pelan, begitu pelan 4. Kau tak harus pulang, sungguh Apa yang lebih…

Kopi Pandan

Puisi Asa Jatmiko Kopi Pandan dia menjauh tak terjangkau sauh hilang di tengah siang seusai kita senang senyap gelap kosong kemudian di kaca masih bayangan sebelum lenyap dia sendirian sepertimu sehelaian hidup merambati pembuluh darah sunyi pandan sehelai kopi hitam teras setaman aroma pagi cita-cita yang dibangkitkan di luar itu berjejalan kaki-kaki keserakahan kalau kita…

Tuah Tampah

Puisi: Asa Jatmiko Tuah Tampah • \tyas cahaya di akarakar bambu pekarangan batangbatangnya yang menari, memercikan biru memilin hingga langit di antara bintangbintang alit ia, terbang mendekat, melesat meninggalkan gelap berputarputar di atas bumi yang kamu diami tua gurat tangan, menganyam tampahmu. keruh mata, memandang lemah. menutup wajah. seberkas cahaya itu sosok laksana cahaya. semenjak…