






Iniibubudi – Minggu (21/9) Teater Sandilara tampil di RKBBR memainkan lakon “Erang” karya dan sutradara Idham Ardi N. Banyak teman-teman aktivis teater dan pandemen teater menyaksikan pertunjukan ini, bahkan nampak hadir juga teman-teman dari Pemalang, Batang, Semarang, Jepara, Pati, Demak. Para aktor bermain energik, dan beberapa memainkan tidak hanya satu peran, kecuali pemeran Mijah dan Tarjo, suaminya.
Teror atas situasi ekonomi yang sulit, telah disusun secara terstruktur, masif dan sistematik oleh penguasa. Dengan dalih “Darurat Perang”, mereka menciptakan situasi dan kondisi seturut kepentingan penguasa. Tak pelak, orang-orang kecil termasuk Mijah dan Tarjo. Mereka bergelut dengan kehidupannya, sementara itu pula bergelut mengatasi keadaan.
Keyakinan, cinta yang utuh, pemberian diri kepada orang-orang tercinta untuk tetap bertahan hidup dan berjuang, melahirkan janin yang akan menjelma air bah dan pembalasan dendam atas hak-hak dan suara-suara yang dibungkam, atas penindasan, kesewenangan menuju kebebasan di dalam dunia baru.
Sebuah lakon yang menumbuhkan kecemasan dan ketakutan, rimbun dan menghebat, ketika orang-orang waras menatap masa depan. Selamat.
Seusai pertunjukan para praktisi dan pegiat teater berdialog dengan Teater Sandilara. Menjadi pemantik diskusi, yakni: Zaky Paijan, Siwi Agustina dan Asa Jatmiko, bersama Idham Ardi N.(aj)